Kamis, 08 Januari 2015

Isni, Tjoet Nyak Dien Muda dari Aceh Besar



Bumi Serambi Makkah, Aceh memang selalu menyimpan beragam keistimewaan yang tidak dimiliki oleh daerah-darah lain di Indonesia. Namun yang paling berkesan bagiku tentang aceh adalah cerita kepahlawanan seorang perempuan hebat, seorang ibu yang begitu gigih memperjuangkan kebebasan negerinya dari belenggu penjajah. Sejengkal pun tanahnya tidak rela ia serahkan, ia memimpin rakyat Aceh untuk berjuang mengusir penjajah sampai akhir hayatnya. Ia mendidik generasi-generasi dengan menanamkan nilai-nilai keislaman yang kuat di dalam hati para generasi muda. Perempuan hebat itu adalah “Tjoet Nyak Dien”. Seorang Guru dan Pejuang untuk masyarakat Aceh.
            Beberapa hari yang lalu aku berkenalan dengan seorang gadis Aceh yang begitu peduli akan pendidikan. Ia menghabiskan banyak waktunya mengabdikan diri untuk pendidikan di Aceh terutama di daerah-daerah terpencil. Gadis muda yang penuh semangat itu bernama Isni Wardaton.
            Gadis kelahiran Aceh Barat 23 tahun silam itu sangat aktif dalam berbagai kegiatan social dan pendidikan. Kepeduliannya terhadap dunia pendidikan di Aceh diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan positif. Pada tahun 2012 yang lalu dia bersama beberapa orang sahabatnya menginisiasi gerakan pendidikan yang ia beri nama “One Man, One Book” (satu orang menyumbang satu buku). Kegiatan itu berawal dari gagasan untuk mendirikan sekolah di salah satu daerah terpencil di Aceh, ketika sekolah tersebut berhasil berdiri muncul permasalahan baru yaitu mereka tidak mempunyai fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar seperti buku dan sebagainya. Terdesak dengan kondisi tersebut mereka kemudian menelurkan ide tentang One Man One Book , dimana kegiatan ini mengajak masyarakat dan pemuda untuk menyumbangkan satu buku yang kemudian akan disalurkan ke daerah-daerah pelosok untuk membantu kegiatan pendidikan. Pada awal berjalannya kegiatan tersebut berhasil terkumpul sekitar 400-an buah buku yang kemudian langsung dimanfaatkan untuk memulai kegiatan belajar di sekolah itu.
            Isni menyelesaikan study S1 di UIN Ar Raniery Aceh Besar, selama kuliah ia juga aktif dalam beberapa organisasi kampus satu diantaranya HMJ Fisika. Kegiatan-kegiatan dan pengalaman organisasi yang dijalani selama kuliah menjadi modal penting baginya untuk bisa berkontribusi bagi masyarakat. Selain itu hoby membaca dan menulis membawa dia tergabung untuk mengelola Redaksi Majalah kampus. Baginya kegemaran membaca dan menulis akan bisa menghasilkan karya-karya yang bagus. Saat ini ia sedang mempersiapkan diri untuk masuk, melanjutkan study S2 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dengan jurusan yang sama dengan jurusan di S1 nya yaitu pendidikan Fisika.
Disamping berperan menjadi seorang aktivis pendidikan, Isni juga aktif dalam kegiatan menulis. Dia tergabung dalam komunitas FLP (Forum Lingkar Pena) yang diasuhlangsung  oleh sastrawan Indonesia Elvie Tiana Rossa, dia mengelola FLP untuk wilayah Aceh. Bersama komunitas ini ia aktif menyalurkan tulisan-tulisannya melalui blog maupun mengirim ke berbagai media. Banyak aktivitas yang diadakan oleh Isni dan komunitas FLP, selain kegiatan tulis menulis mereka juga sering melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial dan pendidikan.
Dari pengalaman dan aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan kita bisa belajar belajar banyak hal, terutama kepedulian terhadap dunia pendidikan karena pendidikan merupakan kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik. Jika dahulu pahlawan perempuan Aceh “Tjoet Nyak Dien” mengangkat senjata untuk menyelamatkan negerinya, maka sekarang ada “Tjoet Nyak Dien Muda” yang siap mengangkat pena untuk membangun bangsa dan generasi Indonesia.
#Salam Sukses Kawan