Bumi
Serambi Makkah, Aceh memang selalu menyimpan beragam keistimewaan yang tidak
dimiliki oleh daerah-darah lain di Indonesia. Namun yang paling berkesan bagiku
tentang aceh adalah cerita kepahlawanan seorang perempuan hebat, seorang ibu
yang begitu gigih memperjuangkan kebebasan negerinya dari belenggu penjajah.
Sejengkal pun tanahnya tidak rela ia serahkan, ia memimpin rakyat Aceh untuk
berjuang mengusir penjajah sampai akhir hayatnya. Ia mendidik generasi-generasi
dengan menanamkan nilai-nilai keislaman yang kuat di dalam hati para generasi
muda. Perempuan hebat itu adalah “Tjoet Nyak Dien”. Seorang Guru dan Pejuang
untuk masyarakat Aceh.
Beberapa hari yang lalu aku
berkenalan dengan seorang gadis Aceh yang begitu peduli akan pendidikan. Ia
menghabiskan banyak waktunya mengabdikan diri untuk pendidikan di Aceh terutama
di daerah-daerah terpencil. Gadis muda yang penuh semangat itu bernama Isni
Wardaton.
Gadis kelahiran Aceh Barat 23 tahun
silam itu sangat aktif dalam berbagai kegiatan social dan pendidikan.
Kepeduliannya terhadap dunia pendidikan di Aceh diwujudkan dalam berbagai
bentuk kegiatan positif. Pada tahun 2012 yang lalu dia bersama beberapa orang
sahabatnya menginisiasi gerakan pendidikan yang ia beri nama “One Man, One
Book” (satu orang menyumbang satu buku). Kegiatan itu berawal dari gagasan untuk
mendirikan sekolah di salah satu daerah terpencil di Aceh, ketika sekolah
tersebut berhasil berdiri muncul permasalahan baru yaitu mereka tidak mempunyai
fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar seperti buku dan sebagainya.
Terdesak dengan kondisi tersebut mereka kemudian menelurkan ide tentang One Man One Book , dimana kegiatan ini
mengajak masyarakat dan pemuda untuk menyumbangkan satu buku yang kemudian akan
disalurkan ke daerah-daerah pelosok untuk membantu kegiatan pendidikan. Pada
awal berjalannya kegiatan tersebut berhasil terkumpul sekitar 400-an buah buku
yang kemudian langsung dimanfaatkan untuk memulai kegiatan belajar di sekolah
itu.
Isni menyelesaikan study S1 di UIN
Ar Raniery Aceh Besar, selama kuliah ia juga aktif dalam beberapa organisasi
kampus satu diantaranya HMJ Fisika. Kegiatan-kegiatan dan pengalaman organisasi
yang dijalani selama kuliah menjadi modal penting baginya untuk bisa
berkontribusi bagi masyarakat. Selain itu hoby membaca dan menulis membawa dia
tergabung untuk mengelola Redaksi Majalah kampus. Baginya kegemaran membaca dan
menulis akan bisa menghasilkan karya-karya yang bagus. Saat ini ia sedang
mempersiapkan diri untuk masuk, melanjutkan study S2 di Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) Bandung dengan jurusan yang sama dengan jurusan di S1 nya yaitu
pendidikan Fisika.
Disamping
berperan menjadi seorang aktivis pendidikan, Isni juga aktif dalam kegiatan
menulis. Dia tergabung dalam komunitas FLP (Forum Lingkar Pena) yang diasuhlangsung
oleh sastrawan Indonesia Elvie Tiana
Rossa, dia mengelola FLP untuk wilayah Aceh. Bersama komunitas ini ia aktif
menyalurkan tulisan-tulisannya melalui blog maupun mengirim ke berbagai media.
Banyak aktivitas yang diadakan oleh Isni dan komunitas FLP, selain kegiatan
tulis menulis mereka juga sering melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial dan
pendidikan.
Dari
pengalaman dan aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan kita bisa belajar
belajar banyak hal, terutama kepedulian terhadap dunia pendidikan karena
pendidikan merupakan kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik. Jika dahulu
pahlawan perempuan Aceh “Tjoet Nyak Dien” mengangkat senjata untuk
menyelamatkan negerinya, maka sekarang ada “Tjoet Nyak Dien Muda” yang siap
mengangkat pena untuk membangun bangsa dan generasi Indonesia.
#Salam
Sukses Kawan