Rabu, 18 April 2012

PAHAM KLASIK/NEO-KLASIK 2

PRODUKSI
Perangkat teknis proses produksi adalah faktor produksi non-manusia, yaitu sumber alam dan modal (mesin). Dalam proses produksi : tenaga kerja menduduki peran okupasi. Tiga faktor penyebab naiknya produktivitas :
1.       Kemajuan teknologi
2.       Perbaikan kepandaian dan kete-rampilan tenaga kerja
3.       Organisasi perusahaan yang lebih efisien/efektif dan masyarakat yang lebih rasional, misalnya profesionalisme, etos kerja dll.
Naiknya produktivitas menyebabkan naiknya upah. Perbedaan tingkat upah dalam masyarakat disebabkan :
§        perbedaan supply/demand  jenis pekerjaan (misalnya : bidang teknis dan bidang keuangan)
§        corak pekerjaan (misal : kerja kasar dan kerja halus)
§        kmampuan/keahlian/pendidikan
§        pertimbangan non-upah, misal : kedekatan tempat tinggal, lokasi pabrik, dsb
§        mobilitas tenaga kerja akibat supply-demand bidang pekerjaan berubah.
Organisasi formal : berfungsi mem-produksi barang/jasa konsumsi. Ada kecenderungan anggapan semakin banyak organisasi formal makin maju suatu negara. Jenis Organisasi Formal :
a.       firma / CV
b.       PT, UU No. 1/1995
c.       BUMN
d.       Koperasi.
Sebaliknya, organisasi informal semakin banyak = negara belum maju. Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebutkan ciri-ciri organisasi informal :
a.       mudah dimasuki
b.       berbentuk usaha keluarga
c.       skala operasional kecil
d.       tenaga kerja/teknologi sederhana
e.       pasarnya kompetitif dan tidak diatur.
Castel dan Portes : Organisasi Informal adalah kegiatan ekonomi yang tidak diatur negara, dimana kegiatan yang sama diatur. Ada 3 klasifikasi : ekonomi formal, informal, dan ilegal. Contoh informal :  tukang bakso, semir sepatu, penjaja makanan/jasa dll yang tidak terdaftar sebagai badan usaha. Sering tidak masuk dalam menghitung panda-patan nasional.
Sistem tukar-menukar :
1.       Pertukaran bebas mengambang (free floating system). Pemerintah dan Bank Sentral (BS) hanya sebagai pengamat pasar, tidak ikut.
2.       Mengambang terkendali (mana-ged floating system). Pemerintah & BS ikut jual/beli di pasar
3.       Terkendali penuh (fixed rates system) di tangan Pemerintah & BS dengan cara : a)menetapkan standar, b)intervensi melalui kebijakan/aturan.
Elemen/faktor non-ekonomi di pasar
0.       Politik – Sosial – Budaya
1.       Demografi (kependudukan)
2.       Geografi (bencana alam).
Jenis-Jenis Pasar :
§    Pasar persaingan sempurna : barang homogen, penjual dan pembeli amat banyak sehingga tidak dapat mempengaruhi harga
§    Monopolistik : barang bercorak ragam/heterogen, penjual/pembeli banyak, harga bersaing
§    Monopoli : penjualnya satu
§    Oligopoli : penjualnya sedikit (duopoli : 2 produsen, dsb)
§    Monopsoni : pembelinya satu.

PEMBANGUNAN EKONOMI
Secara konvensional, sosiologi ada 2 tipe : 1)Sosiologi mikro, untuk kelompok-kelompok kecil, 2)sosiologi makro, pola sosial skala besar/masyarakat keseluruhan.
Tonnies : memberi istilah gemeinschaff (komunitas) dan gesellschaft (masyarakat).
Pendekatan fungsionalisme sosial :
a)masyarakat merupakan sistem yang komplek, b)tiap bagian masyarakat eksis dengan fungsi masing-masing, c)ada mekanisme untuk integrasi, yaitu kepercayaan dan nilai yang sama, d)mengarah pada ekuilibrium, harmoni dan stabilitas, e)perubahan sosial (jarang terjadi) membawa konsekuensi yang menguntungkan masyarakat keseluruhan.
Talcott Parsons inti masyarakat adalah jalinan makna, kepercayaan, dan nilai bersama. Perbedaan masyarakat tradisional dan modern :
Ø      Affective vs Effective-neutral, di masyarakat tradisional = terjalin hubungan pribadi dan emosional; masyarakat modern = jalin hubungan netral, tidak langsung, menjaga jarak
Ø      Particularistic vs Universal, Tradisional = berhubungan dengan anggota masyarakat dari kelompok lain hingga ada tanggung jawab bersama. Modern = hubungan antar-masyarakat dari kelompok lain dengan batas norma-norma universal
Ø      Collective vs Achievement, Tradisional = memiliki tanggung jawab kekeluargaan, komunitas, kesukuan. Modern = individualistik
Ø      Ascription vs Achievement, Tradisional = memperhitungkan status bawaan/sifat. Modern = menilai dari prestasi
Ø      Functionaly difuse vs Functionaly specific, Tradisional = fungsi lembaga belum jelas. Modern = jelas.
Teori Modernisasi, adalah :
§         merupakan proses bertahap
§         proses homogenisasi dengan tendensi struktur serupa
§         proses eropanisasi/amerikanisasi
§         tidak dapat mundur
§         perubahan progresif yang diinginkan
§         perlu waktu panjang
§         tekanan pada ketergantungan lembaga sosial
§         Immanent = terus-menerus.
Rostow : proses pembangunan dalam masyarakat merupakan proses yang bergerak dalam suatu garis lurus dari masyarakat terbelakang menuju masyarakat yang maju. Perkembangannya ada 5 tahap :
a)      Masyarakat tradisional, manusia percaya pada kekuatan mistik dan tunduk pada alam, produksi untuk konsumsi, tidak ada investasi
b)      Prakondisi lepas landas, ada usaha meningkatkan tabungan dipakai untuk investasi pada sektor produktif.
c)      Lepas landas, tersingkirnya hambatan-hambatan, tumbuhnya industri manufaktur, muncul elit wiraswasta, munculnya lembaga-lembaga sospol, Tabungan dan Investasi meningkat 5-10%. Pertanian menjadi usaha komersial.
d)      Kedewasaan, 10-20% pendapatan nasional untuk investasi, produksi barang substitusi impor, impor diimbangi ekspor
e)      Jaman konsumsi tinggi, industri memproduksi barang tahan lama, investasi untuk kesejahteraan sosial dan dana sosial (bukan lagi untuk produksi), investasi untuk meningkatkan produksi tidak lagi menjadi tujuan utama, surplus ekonomi digunakan untuk kesejahteraan sosial dan dana sosial, pembangunan berkesinambungan.
Menurut Rostow ini terjadi karena ada Wiraswasta. Wiraswasta muncul sebab : 1)ada elit baru yang merasa diingkari haknya untuk mendapat prestige dan kekuasaan, 2)masyarakat tradisional yang lemah dan fleksibel membolehkan dikotomi kekayaan dan kekuasaan.
Kehendak untuk menabung lebih banyak dipengaruhi faktor psikologi dan sosiologi. Besarnya tabungan dipengaruhi international demon-stration effect (meniru negara maju).
Cara pembangunan/investasi :
Ø      Teori usaha perlahan-lahan (Gradualist)
Ø      Teori Big push, dorongan besar, untuk menghilangkan kemiskinan, mamaksimumkan output, konsumsi ditekan, investasi untuk produksi massal.
Asumsi tingkat produksi tergantung jumlah tenaga kerja adalah bila te-naga kerja homogen. Empat langkah perencanaan tenaga kerja :
v      Persediaan/stok masa depan
v      Keseimbangan jumlah dan kebutuhan untuk proses
v      Rekruitmen dan pemberhentian
v      Pengembangan pegawai (diklat).
Kualitas tenaga kerja cirinya : tidak hilang bila dipakai, dijual nilainya makin tinggi. Pada tingkat upah tertentu tidak ada dorongan untuk kerja, melainkan untuk santai-santai. Wiraswasta adalah orang yang mencari cara-cara baru, kombinasi faktor produksi dan proses dengan inovasi. Jenis wiraswasta :
a)      Innovating, pencipta
b)      Inisiatif, yaitu menggunakan cara innovator
c)      Fabian, meniru bila cara itu telah diketahui menguntungkan
d)      Drone, menolak cara itu tapi menggunakan cara lain.
Halangan-halangan inovasi :
·         Ekonomis : keuntungan
·         Sosial-budaya
·         Politik, tekanan elit.
Prinsip agar inovasi berhasil di negara berkembang :
1.       sistem budaya/konsekuensinya
2.       proses perkenalan inovasi ybs
3.       teknik yang cocok
4.       penyesuaian secara gradual
5.       melibatkan tokoh masyarakat.
Pola di negara yang maju :
a)      gatra pengenalan (cognitive) tinggi, masyarakat amat rasional
b)      keanggotaan (membership) rendah, apa yang dapat dikerjakan oleh orang tanpa memandang siapa/koneksitas
c)      substansi, yaitu kontrak-kontrak kerja/hubungan kerja meluas menjadi kerabat.

Hirschman : dalam negara berkembang hubungan ewuh-pakewuh kekerabatan menghalangi inovasi, seringkali ditengahi pemerintah, misalnya : land reform.

Pembangunan seimbang (balance) adalah investasi disebar di semua sektor. Keburukannya : tingkat pendapatan masih rendah sehingga tidak terjadi kemajuan dari ekonomi sub-sisten ke ekonomi modern. Di negara berkembang : Unbalance Growth lebih baik, sehingga cepat dan menciptakan wiraswasta baru. (adil?)

Smelser : modernisasi tidak harus lancar dan harmonis, melibatkan diferensiasi struktural, ketakteraturan, fungsi pecah/lepas menjadi sub-struktur, misalnya keluarga extended menjadi keluarga kecil. Hal ini berujung meningkatkan kapasitas fungsional lembaga, misalnya kantor menjadi yang utama. Kondisi ini membuka paham komunis tumbuh subur.
Tiga masalah pokok :
1.       Teknologi, aplikasinya dalam industri mahal dan sulit
2.       Nilai-nilai, yang mengatur tingkah laku ekonomi, keinginan untuk memaksimumkan untung, naluri kerja keras; tidak ada dalam masyarakat tertutup
3.       Organisasi industri, pertumbuhan tenaga staf lebih cepat dibanding tenaga operasi/kasar
4.       Alokasi investasi, ke sektor pertanian atau industri?

PASAR BEBAS
8 Desember 1994 lahir WTO, mulai operasi 1 Januari 1995. Pesimisme negara berkembang : negara-negara maju menerapkan proteksionisme anti-dumping. Individualisme adalah paham yang berpusat pada manusia sebagai pribadi. Yang terpenting adalah bagaimana individu secara bebas dan kreatif mengembangkan diri dan kepentingannya. Individualisme memandang masyarakat sebagai alat mencapai/memenuhi kebutuhan. Negara berkembang senang dumping dan menyengsarakan rakyat sendiri sebab pengaruh paham individualisme.
Hugo Grotius : manusia memiliki hak individual walaupun memiliki kodrat sebagai makhluk sosial.
Adam Smith : manusia mementingkan diri sendiri, tetapi cenderung bergabung dengan sesama. Ada pengekangan diri rule of justice untuk tidak menyakiti orang dan rule of morality untuk melakukan yang baik terhadap sesama.
J.J. Rousseau : manusia mengadakan kontrak membentuk negara.
Thomas Hobbes : manusia secara alami bebas mandiri namun memiliki kecenderungan untuk beperang (homo homini lupus).
John Locke : hak milik adalah hak asasi seperti hak hidup dan kebebasan.
Jeremy Bentham : Bapak Utilitarianisme = hedonisme psikologis = segala tindakan manusia didorong keinginan mencapai nikmat dan menghindari perasaan yang menyakiti/tidak enak. Pendukung = Cumberland, David Hume, Herbert Spencer, John Stuart Mill. Utilis = berguna/faedah. Utilitarianisme :
1)melahirkan etika teleologis,
2)baik-buruk tindakan dinilai dari kegunaannya (konsekuensilisme),
3)kenikmatan identik dengan kebahagiaan,
4)kegunaannya harus mengenai orang yang terkena akibat tindakan (welfarisme).
Utilitarianisme John S Mill  : "lebih baik menjadi manusia yang tidak puas daripada babi yang puas, lebih baik jadi Sokrates yang tidak puas daripada si-tolol yang puas". Mill meruntuhkan Bentham yang terlalu berpusat pada kenikmatan jasmani. Asosiasi Psikologis, menyatakan kecenderungan manusia untuk nikmatnya bukan egonya sendiri, tapi juga nikmat yang harus dirasakan orang lain. Juga manusia tidak bertindak asal orang lain nikmat (altruis). Ia ingin merasa bahagia dan orang lain bersama-sama. Kritik terhadap Mill : a)terlalu Utopis (ideal/tidak mung-kin direalisasikan), b)menerangkan semua nilai moral dari kenikmatan bukan sisi keadilan.
Vilfredo Pareto : ekonom sosiolog Itali (1848 – 1923). Optimalitas Pa-reto (OP) = keadaan dimana alokasi sumber daya sangat efisien sehingga tidak ada yang merugi. Bila OP gagal maka efisiensi ekonomi gagal = Efisiensi Pareto. Syarat OP :
1.       efisiensi pertukaran
2.       efisiensi penggunaan faktor produksi pada semua produsennya
3.       optimalitas 1) dan 2).
Efisiensi Pareto menjelaskan juga tingkat kesejahteraan umum tanpa monopoli lebih besar daripada dengan monopoli. Karena : bila harga ditentukan produsen (lebih besar dari harga pasar yang seharusnya terjadi),  maka   ada   selisih   (dalam grafik = ruang segitiga). Bagian/ruang yang tidak terpakai/dimanfaatkan pasar. Keuntungan produsen le-bih besar sedangkan konsumen lebih kecil. Dan, ada sisa yang tidak terpakai (disekuilibrium). Kritik kepada  Pareto : bila semua pihak untung pasti ada yang lebih untung daripada lainnya dalam hal meminimalisasi kerugian, tetap akan timbul jurang pendapatan yang besar.
Paul Ormerod : Ilmu ekonomi orthodox telah mati. Contoh : Optimalisasi Pareto terbentur dengan ekonomi pemerataan.
F Quesney, Mirabeu, ARJ Turgot, dan du Pont adalah kaum fisiokrat : menyerukan agar kembali ke tradisional mengenai kekayaan, yaitu pemilik & pengolah tanah adalah produsen sesungguhnya. Negara yang terlalu mencampuri hukum alam dengan mengutamakan perdagangan saja membatasi manusia berarti merusak alam.
Robert Axelrod : The Prisoner Dilemma, pentingnya dialog antar pelaku di pasar untuk memaksimumkan keuntungan/tingkat kesejahteraan umum.
John Nash : ekuilibrium di pasar oligopoli tercipta karena strategi perusahaan dalam menyikapi strategi perusahaan lain (dialog). Ini disebut rasionalitas pasar. Di Oligopoli tercipta pasar Asimetrik : dimana para pelaku tidak mendapat informasi seimbang, sehingga tercipta pasar yang tidak bebas & tidak sehat.