BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Filsafat
ilmu secara umum dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai cabang dari ilmu filsafat
yang mempunyai objek ilmu pengetahuan yang mempunyai karakteristik hampir sama
dengan ilmu filsafat dan landasan filosofis bagi kerangka dasar dari
proses keilmuan tersebut.
Definisi
filsafat ilmu adalah pemikiran refflektif, radikal, dan mendasar atas berbagai
persoalan mengenai ilmu pengetahuan, landasan dan hubungan dari segala segi
kehidupan manusia.
Oleh
karena itu mempelajari ilmu filsafat membuka candela ilmu pengetauan untuk
lebih mengerti, memahami dan dapat memanfaatkan ilmu untuk kebaikan untuk Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri, orang lain dan alam semesta.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
signifikasi filsafat ilmu
2. Apa epistermologi le
filsafat ilmu
3. Bagaimana Hubungan filsafat
ilmu dengan sejarah dan sosiologi ilmu
4. Bagaimana masalah filsafat
ilmu
5. Apa ruang lingkup filsafat
ilmu
6. Apa struktur fundamental
ilmu pengetahuan
C. Tujuan Masalah
Sesuai rumusan masalah tujuan
mempelajari filsafaat ilmu untuk mengetahui signifikasi filsafat ilmu,
epistermologi ke filsafat ilmu, Hubungan filsafat ilmu dengan sejarah dan
sosiologi ilmu, masalah filsafat ilmu, ruang lingkup filsafat ilmu, struktur
fundamental ilmu pengetahun
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Signifikansi Filsafat Ilmu
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa memanfaatkan benda-benda
disekeliling kita.Pernahkah kita memikirkan bagaimana kita memberi sebutan
sesuatu dengan istilah tertentu.
Dalam tradisi islam,kita juga mengenal banyak khazanah keilmuan.kaidah-kaidah
ushuliyah di bidang kalam,fiqh,bahkan kebahasaan.pernahkan kita memikirkan
bagaimana rancang bangun ilmu-ilmu tersebut.dalam sejarah pemikiran barat, para
filsuf memikirkan realitas. maka seiring perkembangan ilmu,selama ini
temuan-temuan berharga mewarnai setiap penggal sejarah.
Seiring dengan maraknya kajian epistemologi,banyak para filsuf yang tertarik
pada penyelidikan di bidang fisika alam.di tangan mereka inilah,ilmu fisika
alam untuk memisahkan dari filsafat alam.jika ilmu alam merupakan tahapan baru
dalam filsafat alam dalam membaca realitas alam maka filsafat ilmu sebenarnya
tahapan baru dari epistermologi.
Pola pikir saintifik yang digunakan ilmuwan fisika dalam melihat fenomena
alam,secara serta merta di terapakan dalam melihat fenomena sosial.namun
sebagaimana kritik dari ilmuwan sosial hal itu menimbulkan proses yang di sebut
naturalisasi dinamika sosial masyarakat.
B. Epistermologi ke Filsafat Ilmu
Epistermologi berasal dari bahasa yunani,Episteme,yang berarti
pengetahuan dan Logos ilmu.dalam bidang ini terdapat tiga persoalan
pokok (a) apakah sumber-sumber pengetahuan itu?(b)Apakah sifat dasar
pengetahuan itu?(c) apakah pengetahuan kita itu benar?tiga persoalan pokok ini
merupakan objek formal dari epistermologi dan filsafat ilmu.
Sampai saat
ini,bisa dikatakan bahwa filsafat ilmu merupakan perkembangan lebih jauh dari
epistermologi.
C,Antara Filsafat Ilmu dan Sejarah Ilmu
Istilah
sejarah ilmu memang belum begitu populer Thomas S.Khun dengan temuan yang
terkenal yakni “ Teori Paradigma” yang memang berkat penelitiannya di bidang
sejarah ilmu(saint),kemudian sejarah ilmu menjadi populer di kalangan pemerhati
filsafat ilmu.
Muhammad
muslih berasumsi bahwa sejarah ilmu menyumbangkan kajian dan bangunan filsafat
ilmu karena tidak satu pun lmu lahir dari suatu keadaan yang vacum historis
artinya sebuah pemikiran konsep dan teori pasti memiliki akar sejarah karena ia
lahir dari proses sejarah.
E. Antara Filsafat Ilmu dengan
Sosiologi Ilmu
Sosiologi ilmu memberikan informasi yang cukup tentang adanya keterkaitan
antara proses keilmuan tertentu dengan faktor-faktor lain di luar
keilmuan,misalnya ideologi, tradisi keagamaan, otoritas politk, dll.Dari itulah
terlihat keterkaitan antara filsafat ilmu dengan sosiologi ilmu.
D Problematika Filsafat Ilmu
Problematika filsafat ilmu dapat di identifikasikan menjadi beberapa hal,
berikut ini;
1. Mempelajari struktur fundamental
suatu ilmu
Struktur fundamental suatu ilmu adalah hakekat ilmu itu sendiri.Dari sini
kemudian bisa dilihat bahwa suatu perspektif tertentu ternyata dipakai tidak
hanya satu disiplin ilmu, artinya bisa jadi beberapa disiplin ilmu memakai
objek formal yang sama.
Selanjutnya dalam pengembangan keilmuan, struktur fundamental juga bisa di
pahami sebagai kerangka keilmuan.Paradigma dan teori keilmuan adalah dua hal
yang mendasari, mengarahkan dan menjadi batu ujian atas konsistensi suatu
proses keilmuan.
2. Mempelajari Struktur Logis suatu
Ilmu
Struktur logis suatu ilmu berhubungan dengan pandangan dunianya.Ini artinya
terkait dengan logika apa yang bermain di belakang suatu ilmu tertentu.Sehingga
wajar jika masing-masing ilmu memilki karakteristik berbeda satu sama lain
sebagai contoh Joseph Van Ess menulis artikel berjudul “ the logical stucture
of islamic theology”.
3. Sesuai dengan sifat heuristik
dari filsafat, filsafat ilmu berusaha mencari terobosan baru agar suatu ilmu
tetap survive, marketable, aktual, berguna, dll.
4. Melakukan kritik (analis kritis)
Kritik adalah sifat dasar filsafat.Filsafat mengkritk setiap ilmu dan
perkembangannya dengan dasar tiga aspek yaitu epistimologi, metafisika, dan
aksiologi.
E. Ruang Lingkup Filsafat
Ilmu
Pada proses kelahiran ilmu-ilmu, filsafat ilmu mempunyai objek kajian yang
cukup luas mulai pengetahuan atau knowledge,sciences, natural sciences,
social sciences,hingga humanities.Melihat luasnya cakupan istilah
ilmu ini, para ahli membedakan antara filsafat umum dan filsafat
khusus.Yang membahas secara filsafati terhadap ilmu-ilmu
tertentu,misalnya filsafat ilmu alam, filsafat ilmu sejarah, filsafat ilmu
bahasa, dan sebagainya.
Proses keilmuan pada jenis yang dimaksud adalah asumsi dasar,paradigma,dan
kerangka teori.Ketiga ilmu inilah yang disebut filsafat ilmu atau filsafat
keilmuan.Asumsi dasar proses keilmuan diidentifikasi oleh filsafat ilmu menjadi
beberapa pemikiran, yang meliputi; rasionalisme, empirisme, kritisisme, dan
intuvisionisme,sedangkan paradigma keilmuan meliputi; positivisme,
pospositivvisme, konstruktivisme, dan teori kritis.
F Struktur Fundamental Ilmu
Pengetahuan
Pembahasan ini dibagi menjadi
tiga bagian yaitu bangunan dasar ilmu pengetahuan yang menguraikan
poin-poin pemikiran bahm. perhatian dan keprihatian bahm, suatu analisis untuk
memahami pemikiran bahm dan membahas kontribusi bahm.
Kenapa buku mohammad muslih membahas pemikiran bahm? jawbannya adalah ilmu
pengetahuannya memiliki keterkaitan unsur kemanusiaan dan sosial.
1. Bangunan Dasar Ilmu
Pengetahuan
Pemikiran bahm bahwa sesuatu dapat dikatakan ilmu pengetahuan jika
memenuhi enam komponen yaitu adanya problem, adanya sikap ilmiah (
keingintahuan, spekulatif, kemauan untuk objektif, kemauan untuk menangguhkan
penilaian, dan kesementaraan), menggunakan metode ilmiah ( berawal
kesadaran adanya masalah, pemeriksaan lebih jauh suatu persoalan, menciptakan
solusi, menguji solusi dan penyelesaian masalah ), adanya aktifitas( riset
ilmiah yang mempunyai dua aspek yaitu individu dan sosial ), adanya kesimpulan,
dan adanya pengaruh ilmu pengetahuan dengan teknologi, industri, dalam
masyarakat , peradaban.
2. Keprihatian dan Perhatian versi Archie J. Bahm
Secara umum kegiatan keilmuan dan pengembangan ilmu terkait dua
pertimbangan, yaitu pertimbangan objektivitas yang mengharuskan ilmu
pengetahuan menetapkan kebenaran sebagai landasan dan pola dasarnya kemudian
yang kedua dengan pertimbangan nilai ( kemanusian ) yang pasca-ilmu.
Menurut keprihatinan Archie J. Bahm bahwa ilmu pengetahuan telah
“ditarik-tarik” sehingga dilepaskan dari keterhubungan dengan nilai-nilai
kemanusiaan dengan berdalih objek-tifitas.Keprihatinan ini tampak dalam
struktur fundamental, bahkan dalam setiap komponen, ilmu pengetahuan
‘versi’-nya.dapat dilihat bagaimana ia menempatkan secara tidak
terpisahkan komponen sikap ilmiah dan komponen pengaruh ilmu ke dalam srtuktur
fundamental ilmu pengetahuan.Begitu juga sangat tampak jika dilihat dari
komponen pertama (problem), bahwa sesuatu itu ada masalah jika ada perhatian
kepadanya, selanjutnya masalah itu akan menjadi masalah ilmiah jika tentangnya
ada kemampuan untuk berkomunikasi sebagai sikap dan metode ilmiah(Archie,
hal.2)
Archie J. Bahm sangat
menaruh perhatian terhadap pentingnya pertimbangan nilai bagi setiap kegiatan
keilmuan dan pengembangan ilmu.Penjelasannya tentang setiap komponen ilmu,
menunjukkan suatu konsistensi yang sangat tinggi dalam persoalan ini. Secara
lebih eksplisit, terutama tampak pada metode yang memasukkan kesadaran akan
adanya masalah sebagai langkah pertama(hal 7) yang berbeda dengan tradisi
empiris, dimana observasi data sebagai langkah pertama, yang memerlukan fakta
sebagai data yang kering dari konteks nilai apapun.Pada komponen aktifitas yang
menyadarkan bahwa aktifitas ilmu itu, kecuali ia merupakan kegiatan individu
ilmuwan tertentu(hal 25),tetapi juga kegiatan yang menyangkut masyarakat banyak
(hal 26),artinya ia merupakan usaha para komunitas ilmiah dan pihak-pihak
lainnya.begitu pula tampak pada pengaruh, yang mejelaskan bahwa konsekuensi
ilmu pengetahuan itu ada dua, yaitu berupa teknologi dan peradaban(hal 30 dan
hal 33).
3. Kontribusi Archie J. Bahm
Persoalan ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah mapan dan tanpa
mengandung persoalaan. Perbedaan pandangan antara ‘tradisi’ empiris (inggris)
dan pragmatis (amerika) sebagaimana yang ditunjukkan Archie J. Bahm membawa
konsekuensi cukup besar terhadap randapat bercang bangun suatu ilmu
pengetahuan, bahkan konsepnya tersebut dapat berbeda atau malah berlawanan
dengan para ilmuwan yang lain.
Archie menjembatani dua pandangan yang sama-sama ekstrim atau setidaknya
menyeimbangkan dua pandangan yang berat sebelah, yaitu pandangan yang
menitikberatkan pada aspek objektivitas dan pandangan yang menekankan akan
perlunya mempertimbangkan aspek nilai
Karya Archi J. Bahm ini dapat menjawab ‘teka-teki’,dimana terjadi misunderstanding
atau overlaping pemahaman, yaitu komponen,ilmu, metode ilmiah, dan metode
penelitian.Dan ia membuka cakrawala tentang bagaimana, apa, dan untuk apa ilmu
pengetahuan itu sebenarnya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epistermologi berasal dari bahasa yunani,Episteme,yang berarti
pengetahuan dan Logos ilmu.
filsafat ilmu merupakan perkembangan
lebih jauh dari epistermologi. Dalam filsafat itu ada problematika filsafat
ilmu saat ini adalah mempelajari struktur fundamental suatu ilmu, Melakukan
kritik (analis kritis), ilmu berusaha mencari terobosan baru agar suatu ilmu
tetap survive, marketable, aktual, berguna dst, dan mempelajari Struktur Logis
suatu Ilmu. dasar proses keilmuan diidentifikasi oleh filsafat ilmu menjadi
beberapa pemikiran, yang meliputi; rasionalisme, empirisme, kritisisme, dan
intuvisionisme. Filasafat ilmu mempunyai struktur fundamental ilmu pengetahuan
yaitu bangunan dasar ilmu pengetahuan dapat dikatakan ilmu pengetahuan jika
memenuhi enam komponen , keprihatian dan perhatian versi Archie J. Bahm yaitu
ilmu pengetahuan telah “ditarik-tarik” sehingga dilepaskan dari keterhubungan
dengan nilai-nilai kemanusiaan, kontribusi Archie J. Bahm menjembatani dua
pandangan yang sama-sama ekstrim yaitu pandangan yang menitikberatkan pada
aspek objektivitas dan pandangan yang menekankan akan perlunya mempertimbangkan
aspek nilai.
B. Saran
Pada masa awal mula filsafat muncul
yang dipelopori Thales kemudian berkembang menjadi filsafat ilmu yang
mempelajari ilmu pengetahuan diberbagai bidang diantaranya bidang alam dikenal
filsafat alam dan sebagainya. Filsafat ilmu diharapkan dapat menerobos
pengetahuan yang lebih mendalam, dengan makalah ini pembaca dapat mengambil
cara bagaimana menerobos dengan mempelajari filsafat ilmu.