Jumat, 13 April 2012

Struktur Sosial


Struktur Sosial

Dalam antropologi sosial konsep struktur sosial seirng dianggap sama dengan organisasi sosial, terutama pabila dihubungkan dengan maslah kekerabatan dan kelembagaan atau hukum pada masyarakat yang tergolong bersahaja.
Dengan tidak mengurangi unsur pengertian dari struktur sosial, maka secara singkat struktur sosial dapat didefinisikan sebagai tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas perangkat unsur-unsur sosial yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku, sehingga dapat memberikan bentuk sebagai suatu masyarakat.
Ciri-ciri struktur Sosial
-          Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat
-          Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
-          Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoritis .
-          Struktur sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis atau kenyataan yang membeku, sehingga dapat dilihat kerangka tatanan yang bebrbentuk struktur.
-          Struktur merupakan suatu tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan serta keteraturan dan integrasi sosial yang berkesinambungan.
Fungsi struktur sosial dalam masyarakat
Struktur sosial berfungsi sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial; karena aturan disiplinnya berasal dari dalam kelompok sendiri dan dengan mudah pengawasan dapat diterima  sebagai kepentingan sendiri.
Bab 6 Lembaga Sosial
Dalam pengertian Sosiologis, lembaga dapat dilukiskan sebagai suatu organ yang berfungsi dalam masyarakat. Lembaga pada mulanya terbentuk akibat kebiasaan yang terjadi terus menerus sampai menjadi adat istiadat dan berkembang menjadi tata kelakuan.
Lembaga kemasyarakatan merupakan kumpulan norma-norma sosial yang dianggap dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai pola kemasyarakatan yang berlaku. Menurut Soerjono Soekanto lembaga kemasyarakatan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia.  Ia mengatakan fungsi dasar lembaga kemasyarakatan, yaitu:
-          Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, abgaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah.
-          Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan
-          Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan pengendalian sosial untuk mengawasi anggota-anggotanya.
Bab 7 Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial berasal dari kiasan yang menggambarkan keadaan kehidupan masyarakat manusia pada umumnya. Menurut Petirim A. Sorokin, bahwa bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hierarkis).
Stratifikasi sosial dapat terjadi dengan sendirinya dalam masyarakat, dapat pula dibentuk dengan sengaja dalam rangka usaha manusia untuk mengejar cita-cita bersama. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya seperti pembedaan umur, sifat keaslian adat istiadat, atau mingkin harta benda karena warisan. Sedangkan stratifikasi yang dibentuk secara sengaja, biasanya berhubungan dengan pembagian kekuasaan dan wewnang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti pemerintahan, partai politik, angkatan bersenjata,dan lain-lain bentuk perkumpulan.
Faktor yang menentukan adanya stratifikasi sosial yaitu pemilikan atas kekayan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran, status atas dasar keturunan dan lainnya.
Sistem stratifikasi sosial ada yang bersifat terbuka dan tertutup. Stratifikasi terbuka da kemungkinan anggota masyarakat dapat berupah status berdasarkan usaha-usaha tertentu. Pada stratifikasi tertutup terdapat pembatasan kemungkinan untuk pindah dari status satu kestatus yang lainnya dalam masyarakat.
Kelas Sosial
Kelas sosial menurut pandangan Karl Marx adalah stratum atau suatu lapisan dalam masyarkat, di mana orang mempunyai kedudukan dan peranan yang sama. Dalam istilah Sosiologi kelas tidak selalu mempunyai pengertian dan dasar yang sama; ada yang didasarkan pada perbedaan pemilikan faktor ekonomi, ada pula yang didasarkan pada perbedaan pemilikan nilai kehormatan kemasyarakatan.
Unsur-unsur Stratifikasi Sosial yaitu status(kedudukan) dan peranan, status dan peranan mempunyai hubungan timbal balik yang merupakan unsur penentu bagi penempatan seseorang dalam strata tertentu dalam masyarakat. Status diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang-orang lain dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompokberhubungan dengan kelompok lain di dalam kelompok yang lebih besar lagi.
Peranan sosial adalah suatu perbuatan seseorang dengan cara tertentu dalam usah menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang didmilikinya.
Bab 8 Kelompok Sosial
Secara Sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, dimana dapat menumbuhkan perasaan bersama. Menurut Wila Huky (1982), bahwa kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari satu unit atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
Proses terbentuknya kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama, itulah sebabnya maka dalam masyarakat manusia dapat dipersamakan dengan masyarakat binatang.
Macam-macam Kelompok Sosial
1.      Kelompok kekerabatan
2.      Kelompok utama dan kelompok sekunder
3.      Gemeinschaft dan gesellschaft
4.      Kelompok formal dan informal
5.      Membership group dan reference gorup
Bab 9 Organisasi Sosial
Terbentuknya organisasi sosial mulanya karena desakan minat dan kepentingan individu-individu dalam masyarakat. Kepentingan itu tidak disalurkan ke lembaga-lembaga sosial melainkan melalui persekutuan manusia yang relatif lebih teratur dan formal. Dengan demikan organisasi adalah suatu proses sosial dimana dalam pengaturan aktivitas-aktivitasnya secara berturut-turut sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan bersama. 
Ciri-ciri Organisasi Sosial
1.      Rumusan batas-batas operasionalnya jelas
2.      Memiliki identitas yang jelas
3.      Formal membership, status dan role.
Tipe-tipe Organisasi Sosial
-          Organisasi Formal yaitu organisasi, di mana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya dilakukan menurut ketentuan resmi (formal). Ciri-ciri organisasi formal, yaitu :
1.      Pola komunitas relatif mapan
2.      Disiplin kerja diatur secara formal
3.      Pengorganisasian jelas
4.      Ada kekhususan keahlian
5.      Tujuan terencana dengan jelas
-          Organisasi informal adalah organisasi, di mana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannyadilakukan atas dasar hubungan pribadi dengan struktur informal dan tidak ditentukan menurut ketentuan resmi (formal). Ciri-ciri organisasi informal yaitu :
1.      Proses pembentukan didasarkan pada kepentingan bersama
2.      Hubungan informal
3.      Jumlah anggota relatif kecil
4.      Adanya kegemaran yang sama di luar organisasi
5.      Disiplin kerja didasarkan pada kesadaran pribadi
Bab 10 Sistem Sosial
Sistem sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu perpedomanan pada norma-norma sosial. Menurut Alvin L. Bertrand (1980), menyatakan bahwa dalam sistem sosial, paling tidak harus terdapat dua orang atau lebih, terjadi interaksi antara mereka, mempunyai tujuan, dan memiliki struktur, simbol dan harapan-harapan bersama yang dipedomaninya.
Menurut Robert M.Z Lawang (1985), bahwa inti dari setiap sistem sosial adalah selalu ada hubungan timbal balik yang konstan. Konstan artinya apa yang terjadi kemarin terjadi juga sebelumnya, dan besok akan diulang kembali dengan cara yang sama.
Unsur-unsur Sistem Sosial
-          Keyakinan (pengetahuan)                               - Perasaan (sentimen)
-          Tujuan, saran atau cita-cita                             - Norma
-          Status dan peranan                                          - Tingkatan atau pangkat
-          Kekuasaan atau pengaruh                               - Sanksi
-          Sarana atau fasilitas                                        - Tekanan ketegangan
Bab 11 Kekuasaan dan Wewenang
Roderick Martin (1990), mengatakan bahwa kekuasaan pada umumnya mengacu pada suatu jenis pengaruh yang dimanfaatkan oleh si objek, kelompok atau individu terhadap yang lainnya. Menurut Max weber, kekuasaan adalah kemungkinan seorang pelaku mewujudkan keinginannyadi dalam suatu hubungan sosial yang ada termasuk dengan kekuatanatau tanpa menghiraukan landasan yang menjadi pijakan kemungkinan itu. Secara Sosiologis kekuasaan lebih efektif jika diterapkan dengan menggunakanpengaruh berdasarkan nilai-nilai sosial dan proses komunikasi untuk membujuk pihak yang dikuasai agar bertindak sesuai dengan keinginan penguasa.
Bab 12 Proses Sosial
Proses sosial sendiri diartikan sebagai hubungan sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara perseorangan antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok-kelompok manusia.