Dalam
antropologi sosial konsep struktur sosial seirng dianggap sama dengan
organisasi sosial, terutama pabila dihubungkan dengan maslah kekerabatan
dan kelembagaan atau hukum pada masyarakat yang tergolong bersahaja.
Dengan
tidak mengurangi unsur pengertian dari struktur sosial, maka secara
singkat struktur sosial dapat didefinisikan sebagai tatanan sosial dalam
kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik
antara status dan peranan dengan batas perangkat unsur-unsur sosial yang
menunjuk pada suatu keteraturan perilaku, sehingga dapat memberikan
bentuk sebagai suatu masyarakat.
Ciri-ciri struktur Sosial
- Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat
- Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
- Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoritis .
- Struktur
sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis atau kenyataan
yang membeku, sehingga dapat dilihat kerangka tatanan yang bebrbentuk
struktur.
- Struktur
merupakan suatu tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang
mengandung peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan
perkembangan serta keteraturan dan integrasi sosial yang
berkesinambungan.
Fungsi struktur sosial dalam masyarakat
Struktur
sosial berfungsi sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial;
karena aturan disiplinnya berasal dari dalam kelompok sendiri dan dengan
mudah pengawasan dapat diterima sebagai kepentingan sendiri.
Bab 6 Lembaga Sosial
Dalam
pengertian Sosiologis, lembaga dapat dilukiskan sebagai suatu organ
yang berfungsi dalam masyarakat. Lembaga pada mulanya terbentuk akibat
kebiasaan yang terjadi terus menerus sampai menjadi adat istiadat dan
berkembang menjadi tata kelakuan.
Lembaga
kemasyarakatan merupakan kumpulan norma-norma sosial yang dianggap
dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
berbagai pola kemasyarakatan yang berlaku. Menurut Soerjono Soekanto
lembaga kemasyarakatan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok
manusia. Ia mengatakan fungsi dasar lembaga kemasyarakatan, yaitu:
- Memberikan
pedoman pada anggota-anggota masyarakat, abgaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah.
- Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan
- Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan pengendalian sosial untuk mengawasi anggota-anggotanya.
Bab 7 Stratifikasi Sosial
Stratifikasi
sosial berasal dari kiasan yang menggambarkan keadaan kehidupan
masyarakat manusia pada umumnya. Menurut Petirim A. Sorokin, bahwa bahwa
stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat (secara hierarkis).
Stratifikasi
sosial dapat terjadi dengan sendirinya dalam masyarakat, dapat pula
dibentuk dengan sengaja dalam rangka usaha manusia untuk mengejar
cita-cita bersama. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya seperti
pembedaan umur, sifat keaslian adat istiadat, atau mingkin harta benda
karena warisan. Sedangkan stratifikasi yang dibentuk secara sengaja,
biasanya berhubungan dengan pembagian kekuasaan dan wewnang yang resmi
dalam organisasi-organisasi formal, seperti pemerintahan, partai
politik, angkatan bersenjata,dan lain-lain bentuk perkumpulan.
Faktor
yang menentukan adanya stratifikasi sosial yaitu pemilikan atas kekayan
yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran, status atas
dasar keturunan dan lainnya.
Sistem
stratifikasi sosial ada yang bersifat terbuka dan tertutup.
Stratifikasi terbuka da kemungkinan anggota masyarakat dapat berupah
status berdasarkan usaha-usaha tertentu. Pada stratifikasi tertutup
terdapat pembatasan kemungkinan untuk pindah dari status satu kestatus
yang lainnya dalam masyarakat.
Kelas Sosial
Kelas
sosial menurut pandangan Karl Marx adalah stratum atau suatu lapisan
dalam masyarkat, di mana orang mempunyai kedudukan dan peranan yang
sama. Dalam istilah Sosiologi kelas tidak selalu mempunyai pengertian
dan dasar yang sama; ada yang didasarkan pada perbedaan pemilikan faktor
ekonomi, ada pula yang didasarkan pada perbedaan pemilikan nilai
kehormatan kemasyarakatan.
Unsur-unsur
Stratifikasi Sosial yaitu status(kedudukan) dan peranan, status dan
peranan mempunyai hubungan timbal balik yang merupakan unsur penentu
bagi penempatan seseorang dalam strata tertentu dalam masyarakat. Status
diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial, sehubungan dengan orang-orang lain dalam kelompok tersebut atau
tempat suatu kelompokberhubungan dengan kelompok lain di dalam kelompok
yang lebih besar lagi.
Peranan
sosial adalah suatu perbuatan seseorang dengan cara tertentu dalam usah
menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang
didmilikinya.
Bab 8 Kelompok Sosial
Secara
Sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan
dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, dimana dapat
menumbuhkan perasaan bersama. Menurut Wila Huky (1982), bahwa kelompok
merupakan suatu unit yang terdiri dari satu unit atau lebih, yang saling
berinteraksi atau saling berkomunikasi.
Proses
terbentuknya kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu
ingin hidup bersama, itulah sebabnya maka dalam masyarakat manusia dapat
dipersamakan dengan masyarakat binatang.
Macam-macam Kelompok Sosial
1. Kelompok kekerabatan
2. Kelompok utama dan kelompok sekunder
3. Gemeinschaft dan gesellschaft
4. Kelompok formal dan informal
5. Membership group dan reference gorup
Bab 9 Organisasi Sosial
Terbentuknya
organisasi sosial mulanya karena desakan minat dan kepentingan
individu-individu dalam masyarakat. Kepentingan itu tidak disalurkan ke
lembaga-lembaga sosial melainkan melalui persekutuan manusia yang
relatif lebih teratur dan formal. Dengan demikan organisasi adalah suatu
proses sosial dimana dalam pengaturan aktivitas-aktivitasnya secara
berturut-turut sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan bersama.
Ciri-ciri Organisasi Sosial
1. Rumusan batas-batas operasionalnya jelas
2. Memiliki identitas yang jelas
3. Formal membership, status dan role.
Tipe-tipe Organisasi Sosial
- Organisasi
Formal yaitu organisasi, di mana para anggotanya dalam usaha mencapai
tujuannya dilakukan menurut ketentuan resmi (formal). Ciri-ciri
organisasi formal, yaitu :
1. Pola komunitas relatif mapan
2. Disiplin kerja diatur secara formal
3. Pengorganisasian jelas
4. Ada kekhususan keahlian
5. Tujuan terencana dengan jelas
- Organisasi
informal adalah organisasi, di mana para anggotanya dalam usaha
mencapai tujuannyadilakukan atas dasar hubungan pribadi dengan struktur
informal dan tidak ditentukan menurut ketentuan resmi (formal).
Ciri-ciri organisasi informal yaitu :
1. Proses pembentukan didasarkan pada kepentingan bersama
2. Hubungan informal
3. Jumlah anggota relatif kecil
4. Adanya kegemaran yang sama di luar organisasi
5. Disiplin kerja didasarkan pada kesadaran pribadi
Bab 10 Sistem Sosial
Sistem
sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang
berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu
perpedomanan pada norma-norma sosial. Menurut Alvin L. Bertrand (1980),
menyatakan bahwa dalam sistem sosial, paling tidak harus terdapat dua
orang atau lebih, terjadi interaksi antara mereka, mempunyai tujuan, dan
memiliki struktur, simbol dan harapan-harapan bersama yang
dipedomaninya.
Menurut
Robert M.Z Lawang (1985), bahwa inti dari setiap sistem sosial adalah
selalu ada hubungan timbal balik yang konstan. Konstan artinya apa yang
terjadi kemarin terjadi juga sebelumnya, dan besok akan diulang kembali
dengan cara yang sama.
Unsur-unsur Sistem Sosial
- Keyakinan (pengetahuan) - Perasaan (sentimen)
- Tujuan, saran atau cita-cita - Norma
- Status dan peranan - Tingkatan atau pangkat
- Kekuasaan atau pengaruh - Sanksi
- Sarana atau fasilitas - Tekanan ketegangan
Bab 11 Kekuasaan dan Wewenang
Roderick
Martin (1990), mengatakan bahwa kekuasaan pada umumnya mengacu pada
suatu jenis pengaruh yang dimanfaatkan oleh si objek, kelompok atau
individu terhadap yang lainnya. Menurut Max weber, kekuasaan adalah
kemungkinan seorang pelaku mewujudkan keinginannyadi dalam suatu
hubungan sosial yang ada termasuk dengan kekuatanatau tanpa menghiraukan
landasan yang menjadi pijakan kemungkinan itu. Secara Sosiologis
kekuasaan lebih efektif jika diterapkan dengan menggunakanpengaruh
berdasarkan nilai-nilai sosial dan proses komunikasi untuk membujuk
pihak yang dikuasai agar bertindak sesuai dengan keinginan penguasa.
Bab 12 Proses Sosial
Proses
sosial sendiri diartikan sebagai hubungan sosial timbal balik yang
dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara perseorangan
antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang dengan
kelompok-kelompok manusia.