PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
- Pendahuluan
Proses
sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila
orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan
menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang
akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya
pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan
sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama,
misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik
dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Interaksi
sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa
interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
- Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial
Bentuk
umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan
sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara
orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara
kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu
kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Interaksi
sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam
masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan
antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi
sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi
terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi
apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang
sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat
hubungan termaksud.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor :
- Imitasi
Salah
satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang
untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
- Sugesti
Faktor
sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau
suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak
lain.
- Identifikasi
Identifikasi
sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang
untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih
mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk
atas dasar proses ini.
- Proses simpati
Sebenarnya
merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak
lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting,
walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami
pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
- Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi
sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan
antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.
Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
- Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
- Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum(artinya bersama-sama) dan tango (yang
artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh.
Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah.
Sebagai gejala seosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah,
karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi, orang dapat
menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa
hubungan badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak.
Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :
- Adanya orang perorangan
Kontak
sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebuasaan dalam
keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu
proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan
nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.
- ada orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
kontak
sosial ini misalnya adalah seseorang merasakan bahwa
tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau
apabila suatu partai politik memkasa anggota-anggotanya menyesuaikan
diri dengan ideologi dan programnya.
- Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan parpol yang ketiga di pemilihan umumu.
Terjadinya
suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga
tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial yang bersifat
positif mengarah pada suatu kerja sama, sengangkan yang bersifat negatif
mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali tidak
menghasilkan suatu interaksi sosial.
Suatu
kontak dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak perimer terjadi
apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka.
Kontak sekunder memerlukan suatu perantara. Sekunder dapat dilakukan
secara langsung. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat
dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf, radio, dst.
Arti
terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada
perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak badaniah atau
sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap
perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.
Dengan
adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok
manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang
lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa
yang dilakukannya.
- Kehidupan yang Terasing
Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji terhadap suatu kehidupan yang terasing (isolation).
Kehiduapan terasing yang sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk
mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing
dapat disebaban karena secara badaniah seseorang sama sekali diasingkan
dari hubungan dengan orang-orang lainnua. Padahal perkembangan jiwa
seseorag banyak ditentuan oleh pergaulannya dengan orang lain.
Terasingnya
seseorang dapat pula disebabkan oleh karena cacat pada salat satu
indrany. Dari beberapa hasil penelitian, ternyata bahwa kepribadian
orang-orang mengalami banyak penderitaan akibat kehidupan yang terasing
karena cacat indra itu. Orang-orang cacat tersebut akan mengalami
perasaan rendah diri, karena kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan
kepribadiannya seolah-olah terhalang dan bahkan sering kali tertutup
sama sekali.
Pada
masyarakat berkasta, dimana gerak sosial vertikal hampir tak terjadi,
terasingnya seseorang dari kasta tertentu (biasanya warga kasta
rendahan), apabila berada di kalangan kasta lainnya (kasta yang
tertinggi), dapat pula terjadi.
- Bentuk-bentu Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict).
Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun
penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu,
yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas
sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari
interaksi sosial. Keempat bentuk poko dari interaksi sosial tersebut
tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi
itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta
memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gillin
dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut
mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial :
- Proses-proses yang Asosiatif
- Kerja Sama (Cooperation)
Suatu
usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut
berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan
bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari
mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan
dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam
perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi
mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana
dengan baik.
Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya.
Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley”kerjasama
timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai
cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya
kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan
fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna”
Dalam
teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang
biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih
lanjut dibedakan lagi dengan :
- Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
- Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa
- Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
- Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.
Ada 5 bentuk kerjasama :
- Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
- Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih
- Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
- Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.
- Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.
- Akomodasi (Accomodation)
Pengertian
Istilah
Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujukk pada suatu keadaan dan
yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan,
adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses
akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Menurut
Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan
oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam
hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam
biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok
manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri
untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara
untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan
sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :
- Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
- Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer
- Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
- mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.
Bentuk-bentuk Akomodasi
- Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan
- Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
- Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
- Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
- Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
- Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
- Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan
Hasil-hasil Akomodasi
- Akomodasi dan Intergrasi Masyarakat
Akomodasi
dan intergrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk menghindarkan
masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan
pertentangan baru.
- Menekankan Oposisi
Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu dan kerugian bagi pihak lain
- Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
- Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah
- Perubahan-perubahan dalam kedudukan
- Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi
Dengan
adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan
timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling
mendekati.
Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi
merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya
usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara
orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi
usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses
mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Proses Asimilasi timbul bila ada :
- Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
- orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga
- kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri
Beberapa
bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi
(interaksi yang asimilatif) bila memilii syarat-syarat berikut ini
- Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi juga berlaku sama
- interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-pembatasan
- Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer
- Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus dicapai dan dikembangankan.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :
- Toleransi
- kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
- sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
- sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
- persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
- perkawinan campuran (amaigamation)
- adanya musuh bersama dari luar
Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi
- Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat
- kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga
- perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
- perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
- Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi
- In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group Feelingberarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
- Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa
- faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.
Asimilasi
menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola
adat istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa
dinamakan akulturasi. Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan
interaksi sosial kadangkala tidak terlalu penting dan menonjol.
- Proses Disosiatif
Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang
persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat,
walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem
sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara
berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan
tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan
untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif dibedkan dalam tiga bentuk, yaitu :
Persaingan (Competition)
Persaingan
atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana
individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat
perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara
menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah
ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunya dua
tipe umum :
- Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.
- Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.
Bentuk-bentuk persaingan :
- Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen
- Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.
- Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
- Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.
Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :
- Menyalrkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif
- Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.
- Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
- Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (”fungsional”)
Hasil suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai faktor berikut ini ”
- Kerpibadian seseorang
- Kemajuan : Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat.
- Solidaritas kelompok : Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu akan saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya hingga tercapai keserasian.
- Disorganisasi : Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial.
Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi
pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara
persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi
menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 :
- yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana
- yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.
- yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain
- yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.
- yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.
Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst.
Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :
- Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat
- Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.
- Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.
Tipe Kontravensi :
- Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :
- Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle)
- Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle)
- Antagonisme keagamaan
- Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya
- Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan.
Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi
maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam
ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku,
dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam
perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
Sebab musabab pertentangan adalah :
- Perbedaan antara individu
- Perbedaan kebudayaan
- perbedaan kepentingan
- perubahan sosial.
Pertentangan
dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan
pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.
Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:
- Pertentangan pribadi
- Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
- Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan
- Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat
- Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara
Akibat-akibat bentuk pertentangan
- Tambahnya solidaritas in-group
- Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut.
- Perubahan kepribadian para individu
- Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia
- Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak
Baik persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat.