1. Merkantilisme Ekonomi
Abad 17-18 di Eropa disebut jaman Merkantilis. Abad 19
ekonomi disebut Ekonomi Politik. Tema pokok merkantilisme :
§
cara meningkatkan
kekuasaan negara dengan meningkatkan kekayaan
§
negara menjajah
untuk meningkatkan kekayaan dan akumulasi logam mulia
§
kekayaan negara =
jumlah uang negara = logam mulia, emas, dan perak negara itu
§
asaznya : jumlah
kekayaan dunia tetap, keuntungan satu pihak adalah kerugian bagi pihak lainnya.
2. Paham Adam Smith
Buku Wealth of Nation tahun 1723-1790. Temanya :
§
menyangkal
akumulasi logam mulia, sebaliknya harus dengan cara memperluas distribusi pasar
§
asaznya : pasar
persaingan sempurna = perekonomian mengatur dirinya sendiri
§
doktrin laizzes
faire (perdagangan bebas) = negara jangan mengatur, tapi memberikan
kekuasaan kepada agen komersial (realokasi kekuasaan bukan absentia kekuasaan, yaitu Negara memberikan
setting moral, legal-konstitusional untuk mencegah pengusaha sewenang-wenang).
Pada tahun 1933, Robinson /Chamberlain
: menemukan penyimpangan atas teori persaingan sempurna sbb :
Beberapa agen bergabung mengatur harga dan output
(membentuk kartel = harga diambil tidak atas dasar biaya tapi dengan persetujuan
diantara agen = bergabungnya analisa ekonomi dan analisa politik. Hal ini menyebabkan
munculnya pasar persaingan tak sempurna. Muncul kebijakan anti-trust (hukum
negara menentang kartel). Menyebabkan negara kembali kuat dan menjadi seperti
merkantilis.
3. Paham
Keynes
John Maynard
Keynes (1883-1946) memperbaiki
ekonomi klasik dari 2 segi :
Ø konsep analisa ekonomi yaitu output dan
harga dibahas secara aggregat, yaitu tidak hanya perusahaan
individual
Ø mengingkari konsep ekuilibrium, yaitu sumber-sumber
ekonomi digunakan seluruhnya dan stabil, namun selalu ada sumber yang tidak digunakan
(disekuilibrium).
Pengingkaran Keynes tentang tingkat pendapatan
dan penyerapan tenaga kerja :
Ø Penghasilan individu, yaitu : Y = C + S, mengingkari
= suatu saat kenaikan Y tidak digunakan untuk konsumsi lagi, tapi ditabung
semua sehingga ada sumber yang tidak digunakan
Ø
Produksi : Y = C + I, mengingkari = kenaikan Y
tidak selalu digunakan untuk I, tapi lebih ke C. Investasi tergantung tingkat bunga (i) (bila i tinggi,
I rendah) dan marginal efisiensi of capital (laba dari modal). Tingkat
bunga = tergantung total cadangan/supply
uang dan liquidity preference (lebih suka pegang tunai atau efek)
Ø Dimensi Politik Pemerintah, yaitu : Y = C + I + S
Kebijakan pemerataan de-ngan cara meningkatkan C, maka Y sektor individu naik dan C individu
naik karena kelas bawah ekonomi cenderung belanja semua Y (S = 0). Ketika pada
tahap C maksimum (ekonomi equilibrium) maka S individu meningkat
pesat. Bila tingkat S individu
sudah terlalu tinggi maka ekonomi collapse.
4. Herbert Spencer (1820-1903)
Temanya : evolusi sosial serupa dengan evolusi
biologis, kecil à membesar à mati. Perang sebagai sebab utama, masyarakat homogen menjadi
heterogen. Ada
2 tipe masyarakat : masyarakat militer dan masyarakat industrial. Masyarakat militer terintegrasi
dengan kerjasama yang bersifat wajib. Masyarakat industri berintegrasi dengan
prinsip kebebasan yang diikat kontrak sementara, integrasi tidak wajib sekedar produk sampingan dari
interaksi individu, pengaturan politik tidak perlu karena peta politik
terbentuk sendiri.
5. Emile Durkheim (1858-1917),
bukunya The Division of Labour in Society.
Masyarakat dibagi 2 : segmental dan differentiated. Segmental
: homogen, pembagian kerja atas dasar jenis kelamin dan usia, integrasi dengan solidaritas
mekanis, yaitu setiap tindakan merusak akan dibalas dengan keras, mirip
dengan masyarakat militer. Differentiated mirip dengan masyarakat
industri Spencer, bedanya : ikatan kontrak diganti dengan solidaritas
organis yang langgeng, contoh : pabean, konvensi dagang, hak paten, pemahaman
implicit antara agen ekonomi, integrasi tidak
sekedar produk sampingan (ada paksaan).
6. Max Weber (1864-1920)
Pendukung kapitalis sebagai konstruk ideal.
Kapitalisme Industri atau Kapitalis Borjuis atau Kapitalisme Tinggi adalah badan
produksi, yaitu pabrik-pabrik dan
kantor-kantor. Ditandai 2 faktor : (1)bangkitnya protestania (calvinisme),
(2)dukungan birokrasi. Temanya :
§
Buruh tidak
memiliki pekerjaannya (sewa-kontrak)
§
Manajer tidak
memiliki pekerjanya (anti-budak)
§
Pekerja tidak
memiliki alat produksi sendiri
§
Kaum kapitalis
seharusnya tidak menguasai semua kesempatan memperoleh laba dari pasar.
PAHAM EKONOMI MODERN
1. Ekonomi
Kesejahteraan
Menerapkan ilmu ekonomi dalam bidang politik untuk
meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat. Misalnya, sistem subsidi
medis, sistem pola stratifikasi dan corak kehidupannya, pendidikan, pola-pola pajak
progresif, dan kebijakan yang menyangkut negara.
2. Teori Pengambilan Keputusan
Mengidentifikasi kapan perusahaan/organisasi
memerlukan informasi, mengubah sasaran, dan mengendalikan konflik internal.
3. Teori Permainan
Teori permainan matematis mengubah asumsi klasik
tentang memaksimumkan keuntungan, meminimumkan kerugian, cara orang lain berperilaku,
model perilaku, kondisi menang/kalah, kondisi persaingan, kondisi kerja sama,
dll.
4. Ekonomi Grant
Sejumlah ahli ekonomi yang diketuai Boulding
: paham pertukaran 2 arah dalam situasi pasar tidak cukup untuk analisa
ekonomi, perlu studi tentang hadiah/pemindahan 1 arah, misalnya : pajak,
subsidi, hibah.
5. Ilmu Ekonomi Radikal
Kecaman kepada ekonomi kapitalis (distribusi kekayaan,
militerisme, rasisme) dan ahli ekonomi konvensional atas keterlibatannya dalam
kejahatan ini dengan menghidupkan isu-isu politik internasional, biaya
eksploitasi ekonomi, ciri-ciri politik, kesenjangan sosial.
6. Sosiologi Industri
Awalnya di bengkel kerja Hawthorne perusahaan listrik di
Chicago menyelidiki efek penerangan, waktu istirahat, dan prestasi kerja. Ternyata
faktor fisik ini tidak mempengaruhi moral kerja dan produktivitas. Faktor
manusia lebih penting seperti penerimaan status, pimpinan yang sabar, tanggap
dll. Inilah yang disebut Human Relations, dasar teori sosiologi industri
oleh Elton Mayo dkk.
7.
Sosiologi
Radikal
Gerakan protes tahun 1960an. Misinya : ketimpangan, kemiskinan, gender, rasial, perang.
Berger
/ Luckmann (1966)
: kebiasaan muncul di masyarakat
karena cara-cara tsb mampu mencapai tujuan yang sama di bidang verbal, intelektual,
perilaku, teknik, mekanik dll yang berhubungan dengan kebutuhan pokok manusia
disebut Institusi Sosial. Institusi bukan hanya badan/lembaga.
Ruang Lingkup Sosiologi Ekonomi : struktur sosial dan sistem sosial.
a) Struktur
Sosial adalah konsep untuk
menggambarkan pola interaksi yang berulang-ulang. Satuan dasarnya bukan orang
tapi aspek interaksinya, yakni : status sosial dan peranan sosial
(suami/isteri, produsen/konsumen, buruh/majikan, guru/murid). Status sosial :
posisi orang dalam struktur sosial, terkait hak dan kewajiban. Peranan sosial :
perilaku yang diharapkan. Dalam struktur sosial ada : nilai-nilai
(luhur), norma (aturan pelaksana), sanksi (imbalan/hukuman).
Suatu perusahaan disebut institusi bila ada nilai, norma, dan sanksi yang
langgeng. Contoh sanksi dalam kelas sosial :
Ø sanksi ekonomi pembagian keuntungan, rekruitmen, terjadi
pada masyarakat maju
Ø politik : tekanan politik
Ø sanksi integrative (pengucilan) : terkait kelompok
askriptif, terjadi pada masyarakat tradisional
Ø sanksi nilai : budaya organisasi.
b) Sistem Sosial
Adalah : bagaimana struktur peranan jabatan dalam
perusahaan, struktur peranan keluarga dalam masyarakat, konflik politik yang
timbul akibat kegiatan ekonomi, jenis dan hubungan antara kelas sosial,
kebijakan negara, konflik buruh dll.
Dalam
ekonomi-kebudayaan, terdapat 2 macam pertanyaan :
1. Evaluational, seberapa jauh sistem nilai budaya dalam kegiatan
ekonomi
2. Existensional, bagaimana keberadaan
ekonomi dalam hakikat masyarakat & hakikat individu?
Max
Weber : nilai keagamaan modern
mendorong manusia untuk menilai lebih penguasaan atas kehidupan sosial-budaya,
khususnya ekonomi. Sedangkan, nilai keagamaan tradisional tidak memberikan
dorongan untuk motivasi ekonomi.
Kingsley
Davis : kepercayaan-kepercayaan
sekuler, khususnya nasionalisme berpengaruh
langsung pada maju-mundurnya ekonomi.
Bert
F Hozelitz : agama tradisional dan
nasionalisme dapat menghambat ekonomi.
Ekonomi dan Kelompok
Solidaritas, yaitu keluarga dan kelompok etnis. Keluarga : hubungan sosial atas
dasar hubungan biologis perkawinan. Kelompok etnis : warisan sosial-budaya dari
generasi ke generasi, warna kulit, daerah asal, agama, dan gabungan faktor itu.
Keluarga kecil (ibu-bapak-anak) dan tradisional hidup dari mengejar binatang
buruan (makanan). Keluarga extended (ibu-bapak-anak-kakek-nenek-paman-keponakan-dst) dan modern mengejar pekerjaan. Pada
masyarakat petani tradisional : peranan ekonomi atas dasar posisi dalam
keluarga (anak/ kakak/dst), tugas ekonomi atas dasar umur. Dalam masyarakat
modern : alokasi itu tidak dibatasi. Di Jepang, Irlandia, dll yang berhak atas
harta adalah anak lelaki tertua, sehingga yang lebih muda meninggalkan desa. Di
Perancis enggan memisahkan urusan keuangan keluarga dengan keuangan perusahaan (firma),
penerimaan pegawai bukan atas dasar kemampuan berbisnis, menye-babkan
perusahaan tetap kecil dan memperlambat pembangunan.
Talcott Parsons : struktur baru keluarga akibat industrialisasi adalah keluarga
kecil/inti lebih efektif daripada extended. Pendapat kedua, keluarga extended
tetap hidup meskipun lokasi geografis terpisah.
R Bendix menemukan bahwa dalam proses manajemen, manajer
membuat buruh takluk. Disimpulkan, fungsi ideologi adalah untuk melegitimasi
dan mempertahankan pengaturan kelembagaan. Dalam hal kelompok etnis, ada fusi
antara kelompok etnis dengan kelompok ekonomi. Interaksi antar-anggota lebih
banyak daripada antar-kelompok.
Hubungan antara strata sosial dan kehidupan ekonomi. Arthur Combe : hubungan diantara usaha
pertanian-pun ada strata.
Joseph Schumpeter sosiologi ekonomi berkaitan dengan konteks institusional ekonomi
sedangkan ilmu ekonomi adalah ekonomi itu sendiri.
Alex Inkeles / Peter Rossi : hubungan strata terlihat dalam masyarakat industri.
Okupasi yang berhubungan dengan industri mempunyai posisi reputasi yang sama.
Okupasi yang tidak berhubungan dengan industri, misalnya ulama, perwira militer
dan dokter sangat berbeda dalam prestige diantara masyarakat. Oleh karena itu,
sangat penting untuk tidak menekankan identitas stratifikasi atas dasar
prestige. Sistem stratifikasi yang betul/normal didasarkan atas askripsi (kekeluargaan, umur, jenis
kelamin, suku, ras, lokasi) atau pencapaian
prestasi (achievement), Bila masyarakat memegang achievement, maka masyarakat menekankan pada prestasi. Bila
askriptif sangat melembaga, mobilitas cenderung kolektif (misalnya : India
dengan sistem kasta). Bila achievement melembaga, maka mobilitas individualistik (misalnya : Amerika).
Dimensi achivement menyebabkan penolakan atas "kesejahteraan
sosial". Namun, mobilitas lebih erat dengan struktur sosial daripada sistem
stratifikasi. Yaitu, pada saat orang mencapai okupasi tertentu dan umur 30
tahun maka mobilitasnya secara individu berakhir dan berganti dengan mobilitas kolektif
dengan orang-orang pada posisi sama.
Lipset dan Bendix
: bukan ideologi dan kebudayaan yang mempengaruhi mobilitas, tapi struktur
okupasi. Contoh : spesialisasi tingkat bawah hilang karena otomatisasi mesin,
tetapi spesialisasi tingkat atas (yang butuh keahlian) bertambah. Kenyataan
lain : setiap konflik masyarakat di bidang ekonomi, politik, dll, akan membawa
konflik antar-etnis. Konflik yang lebih besar bukan karena konflik kepentingan,
tapi konflik nilai.
Sumber ekonomi/faktor produksi :
1. sumber alam (bahan mentah)
2. manusia (fisik/mental)
3. barang modal (mesin/alat)
4. kepengusahaan/wiraswasta (oleh Budiono, 1991)
Swedberg : fenomena
ekonomi : gejala-gejala cara orang memenuhi kebutuhan hidup mereka atas barang/
jasa yang langka.
Smelser : ilmu ekonomi adalah studi
mengenai cara manusia/masyarakat memilih menggunakan sumber daya untuk
memproduksi, untuk distribusi sekarang dan masa depan di antara kelompok orang
dalam masyarakat. Tindakan ekonomi didasari 3 kegiatan : a)produksi, b)teknik
mengelola, c)distribusi penghasilan. Ketiganya dipengaruhi supply-demand.
Asumsi-asumsi Smelser/Swedberg :
·
rasionalitas
dalam analisa ekonomi
·
hubungan ekonomi
dan masyarakat terfokus pada jual-beli, pasar, dan ekonomi itu sendiri.
Granovette
: fokus perhatian ekonomi = pasar dengan pendekatan
jaringan sosial untuk memahami pasar.
Max
Weber : sosiologi ekonomi
memperhatikan tindakan ekonomi yang memiliki dimensi sosial dan melibatkan
makna yang berhubungan dengan kekuasaan.
Richard
Swedberg :
ada kecenderungan : 1)ekonom memperluas kajian yang digeluti sosiolog,
2)sosiolog memperluas kajian yang digeluti ekonom, 3)muncul perpaduan baru
antara ekonomi dan sosiologi.
Damsar :
sosiologi ekonomi adalah studi mengenai cara individu/masyarakat memenuhi
kebutuhan hidupnya atas barang dan jasa dengan pendekatan sosiologi. Sosiologi
adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial manusia, menjelaskan
kenyataan/fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat, disiplin ilmu yang
menganalisis interaksi individu yang terpolakan, tertarik pada pikiran dan
tindakan seseorang sebagai anggota kelompok/masyarakat (bukan
individu/Psikologi). Persfektif Sosiologi :
1. Persfektif Fungsional : (Augus Comte-1898, Herbert
Spencer-1898, Talcott Parson-1937, Kingsley Davis-1937, Robert Merton-1957),
masyarakat dianalogikan dengan organisme biologis, masing-masing unsur memiliki
fungsi khas, anti-individualistis, titik berat perhatian pada kebutuhan sistem
bukan kebutuhan individu.
2. Persfektif Konflik (Karl Marx-1818-1883, C Wright
Mills 1956-1959, Lewis Coser-1956, Dahrendorf-1959,
Chambliss-1973, Collins-1975), masyarakat bukan impersonal
saja tapi pertemuan kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan. Keteraturan
sosial, moral, norma adalah hasil dari kekuatan kelompok yang berkuasa merupa-kan
hasil konflik terus-menerus dan berkala dengan kelompok lain yang ingin
berkuasa.
Sistem
sosial dilihat dari 2 sudut :
§
Struktur
Kelompok, sejumlah individu dalam satu kelompok yang berinteraksi – fokus pada
: kolektivitas yang terorganisir
§
Struktur Sosial,
interaksi berulang-ulang 2 orang/lebih dengan
melihat status dan peranan – fokus : hubungan antar-peranan.
Levi
Strauss (1963) : struktur sosial
adalah kumpulan aturan yang membuat masyarakat teratur.
Smelser : ada kondisi strain/ketidakseimbangan
antar-individu sehingga sistem sosial tidak pernah terintegrasi sempurna. Tipe Strain
:
a)keraguan
dalam harapan peranan, misalnya : peran
ibu atau karir
b)konflik
antar-peranan
c)perbedaan
antara harapan peranan dengan kenyataan masyarakat
d)konflik
nilai-nilai.
Dalam
Ekonomi : rasionalitas adalah asumsi. Dalam Sosiologi : rasionalitas hanya satu
variable. Dalam Sosilogi Ekonomi, ekonomi dianggap salah satu subsistem saja.
Sosiologi Ekonomi mencakup :
1. Fenomena Ekonomi. Holton : yaitu, konsumsi,
produksi, produktivitas, inovasi teknologi, pasar, kontrak, uang, tabungan,
organisasi ekonomi (bank, koperasi dll), kehidupan tempat kerja, pembagian
kerja kelas ekonomi, faktor gender dan et-nik terhadap ekonomi, kekuatan
ekonomi dan ideologi ekonomi
2. Pendekatan Sosiologis. Yaitu : kerangka acuan dan
model-model yang digunakan sosiolog untuk menjelaskan fenomena dalam
masyarakat. Weber : sosiolog harus bebas nilai.
Fokus Sosiologi Ekonomi : Joseph Schumpeter : kegiatan
ekonomi yang berhubungan dengan variabel sosiologi dalam konteks non-ekonomis.