Senin, 03 Maret 2014

“Di Ujung Jalan Mahasiswa”*

Sebuah keberuntungan bagi siapa saja mereka – termasuk aku – untuk dapat merasakan satu fase pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, lazimnya disebut “menjadi mahasiswa”. Karena aku tau persis betapa banyak orang yang punya harapan untuk dapat merasakan menjadi mahasiswa namun harapan itu pupus tidak tercapai. Teman-teman kita sendiri pun banyak yang mengalami hal itu dengan berbagai alasan tentunya, namun mayoritas dengan alasan ekonomi. Patut disayangkan karena tidak sedikit dari mereka mempunyai prestasi yang baik, pada akhirnya harus memilih alternatif untuk menikah muda. Maka bersyukurlah kalian para mahasiswa yang dapat merasakan nikmat menjadi mahasiswa.

Menjadi mahasiswa adalah sebuah keberuntungan namun menjadi mahasiswa juga adalah sebuah pilihan. Setiap pilihan memiliki aturan main dan konsekuensi tersendiri yang harus dijalani dengan sebaik-baiknya. Memilih jalan menjadi mahasiswa artinya harus siap dengan segala tanggung jawab yang akan diemban, baik tanggung jawab moral maupun sosial.

Tanggung jawab moral yaitu sebagai seorang mahasiswa harus memiliki akhlak dan etika yang mencerminkan diri sebagai seorang intelektual untuk membedakan diri dengan saudara kita yang tidak menjadi mahasiswa. Tidak justru memiliki attitude sama atau bahkan lebih rendah daripada orang yang tidak berpendidikan, sebab itu akan mencederai gelar mulia sebagai mahasiswa. Tanggung jawab sosial berarti bahwa mahasiswa adalah agen of change, memaksa kita untuk menjadi seorang pelopor membawa perubahan bagi masyarakat. Membawa perubahan bagi masyarakat tidak lantas melakukan perubahan secara besar dan masif, namun mulai dari hal-hal kecil dan bermanfaat sehingga bisa menunun masyarakat menuju kehidupan masa depan yang lebih baik.

Mahasiswa sejatinya adalah menjalani sebuah proses penempaan diri menjadi pribadi yang siap pakai sebagai agen perubahan di masyarakat. Maka setiap detik waktu yang habis dalam menjalani penempaan harus dimanfaatkan dengan seefektif mungkin agar proses itu menjadi sempurna dan menghasilkan insan-insan cendikia dengan kualitas yang baik.

Ada tiga tugas penting yang harus dijalani oleh mahasiswa sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembentukan karakter mahasiswa. Tugas pokok itu terhimpun pada istilah “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.  Pendidikan meliputi tugas menjalani setiap kegiatan akademik baik perkuliahan, seminar, diskusi dan sebagainya. Penelitian sebagai pengejawantahan dari kegiatan akademik, berupa penerapan teori yang telah dipelajari. Dan semua pengetahuan tersebut digunakan untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Secara formal dilingkungan kampus tri dharma perguruan tinggi dijalankan dengan perkuliahan untuk pendidikan, penelitian skripsi, dan KKN sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Jika dengan tujuan hanya menggugurkan kewajiban, standar itu tentu cukup. Namun sebagai mahasiswa yang baik tentu tidak berpuas diri dan selalu mengharapkan nilai lebih dari sekedar kewajiban. Maka organisasi menjadi jawabannya, selamat kepada mahasiswa yang tidak hanya ke kampus datang, duduk, diam tapi mengambil pengalaman lebih menjadi aktivis organisasi tidak apatis tapi selalu peduli akan lingkungan kampus dan masyarakat.

ketika semua tugas itu telah terlaksana dengan baik maka merekalah yang pantas mendapat sebutan mahasiswa sejati yang telah menjalani proses menjadi insan cendikia secara sempurna. Dan telah sampai “ di Ujung Jalan Mahasiswa”.

SELAMAT WISUDA SAHABATKU SEMUA
Selamat Berjuang, kita berasal dari Masyarakat dan akan kembali ke Masyarakat

Pancor, 24 Januari 2014

*Judul tulisan ini meminjam judul dari sebuah buku yang belum pernah aku baca hanya melihat sepintas yaitu “Di Ujung Jalan Mahasiswa”. Dan ini gambaran pribadi tentang judul itu. Semoga bermanfaat.