Minggu, 23 September 2012

Studi Manuskrip Injil Kuno: Yesus Pernah Menikah

Sebuah naskah dari abad ke-4 masehi yang ditulis di atas kertas papirus, menulis Yesus mempunyai istri. Manuskrip itu, satu-satunya yang masih tersisa kini dan berisi teks yang belum pernah terungkap sebelumnya, ditulis dalam bahasa Koptik, yaitu bahasa Mesir yang menggunakan aksara Yunani.
Karen King, seorang pakar dalam sejarah kristen dari Harvard Divinity School, mengatakan teks tersebut menyajikan dialog, dimana Yesus merujuk ke “istriku”, ketika menyebut Maria (Mary). Menurut King, fragmen dari naskah Koptik itu adalah sebuah salinan dari gospel, yang diduga ditulis di Yunani pada abad ke-2 M.
King menamai fragmen itu sebagai  “Injil Istri Yesus” (Gospel of Jesus’s Wife), dan mempublikasikan hasil studinya pada korpus kuno tersebut di Roma, Selasa (18/9), dalam Konggres Internasional tentang Studi Koptik. Namun sejak awal digarisbawahi King bahwa teks itu tidak membuktikan Yesus telah menikah, namun lebih menyatakan sebuah percakapan tentang keluarga dan pernikahan yang dihadapi umat Kristen.
“Kalimat paling menarik dalam  seluruh fragmen … adalah kalimat:  ‘Yesus berkata kepada mereka [para murid-Nya], istri saya …”, demikian  King mengatakan dalam sebuah video yang diposting ke saluran YouTube Harvard. Baris berikutnya dari teks berbunyi, “Dia akan dapat menjadi murid-Ku.
“Ini adalah hanya satu satunya teks kuno yang masih ada yang secara eksplisit menggambarkan tentang Yesus sebagai merujuk kepada kalimat istri,” tulis King dalam makalahnya pada penemuan tersebut.
Penemuan tersebut, jika divalidasi, dapat memiliki implikasi besar bagi iman Kristen. Keyakinan bahwa Yesus tidak menikah adalah salah satu alasan dalam Gereja Katolik, bahwa para Imam/ Pendeta harus tetap selibat dan tidak diizinkan untuk menikah. Hal ini juga dapat memiliki implikasi untuk peran perempuan dalam gereja, karena itu berarti Yesus memiliki seorang murid perempuan.
Selama berabad-abad, telah ada perdebatan tentang kemungkinan bahwa Yesus menikah, dengan banyak percaya bahwa ia mungkin punya hubungan dengan Maria Magdalena, yang disebutkan secara jelas dalam Perjanjian Baru. Bahkan  pernah menjadi bahan spekulasi dan sebagai subyek dan menjadi Film Best Seller karya Dan Brown , The Da Vinci Code.
King menekankan bahwa penemuan baru itu  “tidak serta merta memberikan bukti bahwa Yesus secara historis telah menikah.” Namun, King menulis, “fragmen tersebut memberikan bukti langsung yang mengklaim tentang status perkawinan Yesus pertama kali muncul lebih dari satu abad setelah kematian Yesus dalam konteks Kontroversi  intra-Kristen atas seksualitas, perkawinan, dan pemuridan.”
Dalam tahun-tahun setelah kematian Yesus, orang Kristen berdebat tentang bagaimana cara yang benar untuk mengikuti dan meneladani Yesus dan gaya hidupnya. King  mengatakan perkamen mungkin hanya berarti bahwa beberapa orang Kristen percaya bahwa setelah kematian Yesus, ia sudah pernah menikah selama hidupnya.
Sementara ini ia sedang bekerja untuk membuktikan keaslian penemuannya, King mengatakan dia sangat tertarik juga untuk meneliti, siapa sesungguhnya orang yang pertama kali menyatakan bahwa Yesus tidak punya istri.
“Saya terkejut menemukan bahwa memang benar selama periode yang sama ketika kita sedang mengamati fragmen ini,” kata King. Itu berarti itu lama setelah kematian Yesus, suatu pertanyaan pertama muncul:  Apakah Yesus menikah atau tidak – dan fragmen kecil ini kemudian muncul (ditemukan) untuk menyatakan bahwa Yesus memang sudah menikah. King menyajikan penelitiannya pada Kongres Internasional Kesepuluh Studi Koptik di Roma.
Sumber: beritasatu