---___===Meneladani 4 Perempuan Dambaan Surga====____---
بســـــــــــــــــــــــــــــــــم الله الرحمن الرحيم
الســـــــــــــــلام عليكم ورحمةالله وبركــــاته
Di era serba instan ini, banyak godaan materi yang senantiasa dihadapi
oleh kaum perempuan. Namun, untuk menghindari godaan-godaan tersebut
kita selalu diingatkan oleh Allah untuk memulai sesuatu hal dengan
bersyukur. Bersyukur dengan apa yang dalam diri, khususnya bersyukur
terhadap segala hal yang tidak tampak, seperti ketaatan, kesehatan diri,
ketenangan yang ada di dalam hati, serta lingkungan yang baik. Itulah
nikmat syukur yang harus kita dahulukan, sebelum mensyukuri hal lain.
Terkait dengan qalbu, kita juga harus melakukan permohonan maaf dan
memaafkan. Tak sedikit keadaan yang membuat kita jengkel atau sedih,
dimana di luar kendali kita. Oleh karena itu, setiap hari diusahakan
kita berintrospeksi diri dengan meminta maaf dan memaafkan. Jangan
sampai, ketika kita berbuat amalan, masih ada satu ganjalan dalam hati
yang kita rasakan, yaitu mendendam.
Saudaraku, ketika kita
ditanya: “Bagaimana menjadi perempuan dambaan syurga?“, kita tidak perlu
mencari buku atau broswing internet, karena Allah telah memberikan
pedoman lengkapnya, yaitu melakukan perbuatan dan ibadah yang didambakan
oleh syurga, sesuai al-Qur’an dan As-Sunah.
Saat ini perempuan
identik dengan kecantikan lahiriah, sampai-sampai banyak produk
kecantikan yang memberikan iming-iming kulit putih dalam waktu satu
minggu. Sayangnya tidak jarang para perempuan tidak melihat berapa harga
yang ditawarkan. Asal bisa putih dan cantik, mereka berharap bisa
membayar berapa pun. Padahal, ada kecantikan yang tak akan pernah pudar
yaitu yang ada dalam qalbu. Kecantikan itu berupa ketaatan kepada Allah,
kesederhanaan, kelembutan dan pengorbanan.
Dalam Surat An-Nahl
(16) : 97 berbunyi yg artinya : “ Barangsiapa yang mengerjakan amal
sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa telah mereka kerjakan”.
Dalam surat
tersebut kita mengerti, bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam
mendapat pahala yang sama dan bahwa amal kebajikan harus disertai iman.
Ketika iman sudah bersemayam dalam qalbu, dan ketika melakukan kebaikan
maka Allah akan membalasnya dengan balasan yang baik pula.
Melalui media elektronik kita bisa melihat, perempuan yang mempunyai
paras cantik dan kepintaran, dipuja-puja di ajang Miss Universe. Tak
dapat dipungkiri, jika beberapa remaja mengidolakan mereka. Melihat
fenomena tersebut, para ibu harus menanamkan pada anak-anak mereka sejak
dini, bahwa perempuan yang didamba syurga bukan mereka yang bergelar
Miss Universe atau Putri Indonesia, tetapi seperti yang ada dalam sebuah
hadist berikut ini:
“Wanita paling utama di surga adalah Khadijah
binti Kuwalid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imrah dan Asiyah
binti Muzahim istri Fir’aun.” (HR. Ahmad dan Thabrani)
Perempuan dambahaan al-Qur’an adalah sebagaimana Khadijah, Fatimah,
Maryam, maupun Asiyah. Kita sebagai perempuan harus meneladani
sifat-sifat mereka, bukan meniru sifat-sifat Miss Universe, Putri
Indonesia, atau perempuan-perempuan yang masih jauh dari syariat Islam
atau masih melanggar perintah Allah.
Berbicara tentang Khadijah
binti Khuwalid , ada ucapan Rasulullah untuk Ummul Mukminin Khadijah
kita yaitu “Allah SWT tidak akan memberikan wanita pengganti untukku
yang lebih baik darinya. Ia beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar
kepadaku. Ia mempercayaiku ketika orang – orang mendustakanku, ia
menghiburku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku. Ia
memberiku anak keturunan ketika istri-istriku yang lain tidak bisa
memberinya untukku.”
Kisah tersebut menjelaskan, bahwa saat
Rasulullah mendapatkan wahyu di Gua Hira, maka Khadijahlah adalah wanita
pertama yang menenangkan, sekaligus beriman dan mempercayai Muhammad
sebagai Rasul. Ketika itu, Khadijah juga mengorbankan hartanya untuk
berjuang di jalan Allah. Masya Allah. Begitulah Khadijah, wanita yang
penuh pengorbanan selama hidupnya.
Ketika berbicara tentang
Fatimah binti Muhammad, maka dalam sebuah hadist disebutkan, bahwa
“Sesungguhnya Fatimah adalah pemimpin wanita penghuni surga.” (HR.
Al-Hakim). Bahwa Fatimah menggantikan fungsi ibunya dalam mengurusi
ayahnya Rasulullah SAW, setelah ibundanya wafat. Ia hidup dalam
kesederhanaan dan sifat yang paling menonjol adalah tidak pernah
mengeluh akan kekurangan hartanya.
Begitu pula Asiyah binti
Muzahim. Ia adalah suri tauladan bagi wanita beriman. Ia adalah istri
Firaun, pemimpin yang mengaku Tuhan, sangat berkuasa, kafir, dan
menggetarkan istana, karena kesyirikan dan paganismenya. Meski istri
seorang Firaun, iman Asiyah sangat dalam. Hubungannya dengan Allah
sangat kuat, pemahamannya luar biasa, ucapannya halus, logikanya tajam,
dan permintaannya halus.
Perempuan terakhir dambaan al-Qur’an
adalah Maryam ibunda Isa AS. Dalam surat Ali Imron ayat 42 tertulis:
“Hai maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan
melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa hidup dengan
kamu).“. Ia adalah satu-satunya perempuan suci, yang melahirkan putra
tanpa ayah. Satu-satunya perempuan yang namanya disebut dalam Al-Qur’an
beberapa kali. Bahkan ia menjadi nama salah satu surat dalam Al-Qur’an.
Saudaraku, semoga kita semua dapat berusaha meneladani perempuan dambaan Syurga di atas. Amiin