Minggu, 08 April 2012

Menjadi Pemimpin Tak Cukup Hanya Berbekal Hasrat

Menjadi seorang pemimpin tentunya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Selain menjadi orang yang bisa dikenali banyak orang, Harga diri dan status sosial di masyarakat akan meningkat, menjadi pemimpin akan menjadi tokoh yang kemanapun dan dimanapun ia berada akan dihormati oleh masyarakat.
mungkin itu sebagai satu alasan mengapa orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang pemimpin, baik itu Presiden sampai pada level Kepala Desa bahkan Kadus ataupun RT.
Ada sebuah cerita menarik, ketika kita melaksanakan shalat berjama'ah setiap kita akan saling mempersilahkan untuk menjdi imam sholat, jarang orang yang menawarkan diri langsung untuk menjadi pemimpin dalam sholat. Hal berbeda ketika kita tiba waktu pemilihan umum, baik itu di level negara ataupun di Desa orang berlomba untuk dapat menjadi pemimpin dalam masyarakat.
Coba kita renungi bersama, menjadi pemimpin tidak hanya cukup berbekal hasrat dan kemauan, lebih dari itu untuk menjadi seorang pemimpin kita berbicara masalah kemauan, kemampuan, dan tanggungjawab. Jadi seorang pemimpin yang yang baik harus punya ilmu, punya kemampuan dan rasa tanggung jawab yg tinggi serta siap mengabdikan diri untuk masyarakat. selain itu juga menjadi seorang pemimpin harus bisa membaca situasi dan kondisi, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan bisa mengakomodir kepentingan semua golongan, jangan menjadi pemimpin yang hanya menguntungkan kepentingan pribadi.
"Pemimpin itu ibarat Seorang Supir, jadi masyarakat harus pintar2 memilih pemimpin, memilih supir yang mahir agar tidak dibawa menuju jurang yg dalam".